Senin, 28 Desember 2009


JAKARTA, KOMPAS.com - Peran dokter dalam memasyarakatkan penggunaan obat murah sangat penting. Penggunaan obat murah masih tergantung dari dokter sebagai pemberi resep. Selain itu, dibutuhkan sistem kesehatan yang mengikat semua pemangku kepentingan.

Presiden Direktur PT Kimia Farma, sekaligus Ketua Majelis Pembina Kode Etik Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia, Sjamsul Arifin mengatakan hal tersebut di sela-sela seminar HIV/AIDS yang diadakan perusahaan itu, Rabu (16/12).

Ada dua jenis obat, yakni obat originator (setelah masa paten habis boleh diproduksi pihak lain) dan obat generik. Obat generik itu ada yang kemudian dijual dengan merek dagang atau dikenal generik bermerek. Harga bervariasi mulai dari satu kali hingga puluhan kali harga obat generik tanpa merek (hanya memakai nama zat aktif).

Pasar obat generik sebetulnya sangat besar. Ironisnya, cakupan pengguna obat generik (tanpa merek) masih terbatas.

Pengobatan rasional

Sjamsul mengatakan, penggunaan obat murah, terkait dengan pengobatan rasional, yakni dokter meresepkan sesuai kebutuhan, dosis tepat, waktu minum tepat, dan pemilihan obat yang harganya menguntungkan masyarakat. ”Prinsip terakhir itu yang belum sepenuhnya diikuti sehingga obat generik tidak laku,” ujarnya.

Akibat penggunaan obat berharga mahal, pengobatan berpotensi memiskinkan masyarakat dan juga membuat pandangan bahwa semua obat mahal.

Perlu sistem yang baik

Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia Prijo Sidipratomo mengatakan, dokter tidak ingin memberatkan pasien. Dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran juga telah diatur kendali mutu dan biaya. Namun, tidak cukup mengandalkan niat baik dokter, yang dibutuhkan ialah sistem menyeluruh sehingga semua dokter tergiring ke arah yang diinginkan.

IDI juga sudah membina anggotanya. Ke depan dibutuhkan audit medik yang dapat diwujudkan jika ada kolaborasi dengan pemerintah. (INE)

Jumat, 11 Desember 2009

Cerdas Memilih Obat Bebas


KOMPAS.com — Memang dosis obat yang dijual bebas terbilang aman. Namun, kita tetap perlu cermat memilih dan memerhatikan aturan pemakaiannya, apalagi pada dasarnya semua obat sama, bisa menjadi racun pada pemakaian berlebihan atau berkepanjangan.

Itu sebabnya, Anda perlu memastikan apakah obat bebas yang dikonsumsi benar-benar aman. Pasalnya, banyak juga obat bebas yang sebenarnya membutuhkan resep dokter, tetapi bisa dibeli secara bebas. Lalu, bagaimana memilih obat warung yang terbaik dan berkhasiat tanpa merusak diri?

1. Hanya untuk pertolongan pertama
Obat bebas yang dijual di warung sekalipun adalah obat legal. Malah kita dianjurkan agar selalu menyimpan obat bebas, seperti obat demam, flu, batuk, dan oralit, di kotak obat sebagai persediaan untuk pertolongan pertama. Namun, bila gejala sakit masih berlanjut hingga 2 hari, Anda harus segera berkonsultasi ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

2. Ketahui kandungan obat
Sebelum meminum obat, kita perlu mengetahui kandungan yang terdapat dalam obat tersebut. Hal ini untuk memastikan agar kita tidak memiliki alergi terhadap kandungan obat.

3. Sesuaikan dengan penyakit
Misalnya, saat Anda batuk, perhatikan apakah batuk tersebut termasuk jenis batuk kering atau batuk berdahak. Begitu pula jika Anda terserang flu. Anda dapat mendeteksinya. Jika flu mengeluarkan cairan encer, maka itu biasanya disebabkan oleh virus. Untuk bisa sembuh, Anda hanya perlu cukup istirahat, minum banyak air, dan makan makanan bergizi. Jika cairan kental, maka itu berarti flu yang disebabkan oleh bakteri dan perlu diatasi dengan minum antibiotik dari dokter.

4. Dosis harus pas
Gunakan obat sesuai dosis yang tertera dalam kemasan. Hindari mengonsumsi kandungan tertentu dari obat dengan dosis dua kali lipat atau lebih. Pasalnya, banyak orang mengonsumsi obat flu dan obat sakit kepala bersamaan sehingga kandungan parasetamol yang terdapat dalam kedua obat itu masuk ke tubuh dengan dosis ganda.

5. Perhatikan komposisi
Dalam memilih obat warung, perhatikan juga komposisinya. Misalnya, Anda memiliki masalah gangguan perut. Untuk itu, Anda sebaiknya menghindari obat-obatan yang mengandung asetosal, ibuprofen, dan asam mefenamat. Pilihlah acetaminophen atau parasetamol. Jika Anda sering mengalami sakit kepala disertai mual, sebaiknya minum obat antimual terlebih dahulu.

6. Jika bersamaan dengan obat resep
Jika Anda terbiasa minum obat warung, sementara saat ini Anda sedang mengonsumsi obat resep, maka tanyakan pada dokter atau apoteker sebelum mengonsumsi obat warung. Pasalnya, obat warung dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang diresepkan dokter.

Kamis, 10 Desember 2009

Pintar Membaca Obat


JAKARTA, KOMPAS.com - Pernah bingung saat menerima resep dokter atau membaca obat yang dijual bebas? Jangan malu, Anda tidak sendiri. Beberapa nama obat memang kerapkali membuat kening berkerut. Supaya tidak salah, jenis obat di bawah ini bisa memandu Anda mengetahui obat apa yang sebenarnya diminum.

1. ACE inhibitor atau penghambat angiotensin converting enzim (ACE). Penghambat ACE ini merupakan kelompok obat untuk menurunkan tekanan darah.
2. Antasid dan alginates. Antasid digunakan untuk masalah dyspepsia atau maag. Beberapa jenis antasid bisa dijumpai tanpa membutuhkan resep.

3. Antibiotika. Juga dikenal sebagai antibakteri, merupakan jenis obat yang digunakan untuk masalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri.

4. Antidepresan. Sesuai dengan namanya, obat ini untuk mengatasi depresi. Ada beberapa jenis obat antidepresan. Namun, dua jenis yang sering digunakan, yaitu obat tricyclic seperti amitriptiline dan imipramine serta selective serotonin re-uptake inhibitors (SSRIs) seperti fluoxetine.

5. Antihistamin. Dikenal sebagai obat untuk alergi, seperti demam dan beberapa jenis batuk dan pengobatan flu.

6. Benzodiazepine. Kelompok obat ini juga dikenal sebagai penenang minor dan sedatif. Yang banyak dikenal adalah diazepam (dengan nama valium) dan nitrazepam (dengan nama mogadon).

7. Beta-antagonist. Obat jenis itu misalnya inhaler yang digunakan untuk melegakan serangan asma, mengandung beta-antagonist.

8. Beta-blocker. Beta-adrenoreceptor sering disebut sebagai beta-blockers, bekerja untuk jantung dan sistem sirkulasi darah. Fungsinya, mengurangi tekanan darah.

9. Calcium-channel blockers. Obat ini digunakan untuk masalah yang berhubungan dengan jantung dan sistem peredaran darah, termasuk tekanan darah tinggi dan angina.

10. Kontrasepsi oral kombinasi. Merupakan salah satu dari banyak metode pencegahan kehamilan. Dinamakan demikian karena obat tersebut merupakan kombinasi dari dua jenis hormon perempuan, yaitu estrogen dan progesterone.

11. Obat untuk mata. Beberapa kelompok termasuk dalam obat untuk mata, seperti glaukoma. Ada lima jenis obat yang digunakan untuk pengobatan glaukoma, yaitu miotik, simpatomimetik, penghambat beta, penghambat karbonik anhydrase, dan latanoprost.

12. H2 antagonist. Ada beberapa jenis obat untuk mengobati luka lambung dan salah cerna. Satu yang terpenting adalah obat-obatan dari jenis H2 antagonist.

13. Hormone replacement therapy (terapi sulih hormon). Terapi ini direkomendasikan kepada perempuan saat dan pasca menopause.

14. Inhaler steroid. Obat inhaler jenis kortikosteroid atau steroid, digunakan untuk mencedah terjadinya gejala asma.

15. Laksatif. Terdapat beberapa jenis obat laksatif yang bekerja dengan berbagai cara untuk meredakan atau mencegah terjadinya konstipasi (sembelit), seperti jenis diuretik.

16. Nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) atau obat nonsteroid antiperadangan. Biasa digunakan untuk mengurangi peradangan dan meredakan nyeri. Yang biasa digunakan adalah ibuprofen.

17. Parasetamol. Merupakan pereda nyeri. Kekuatannya hampir sama, tetapi tidak bekerja sebagai antiperadangan seperti aspirin.

18. Proton pump inhibitor, obat penghambat pompa proton. Merupakan jenis obat yang digunakan dalam mengobati luka pada lambung dengan menghambat produksi asam lambung.

19. Statin. Merupakan kelompok obat yang digunakan untuk menurunkan kolesterol darah.

20. Steroid topical. Kortikosteroid topical atau dikenal dengan krim steroid, digunakan pada kulit untuk meredakan eksim dan beberapa gangguan kulit lainnya. @diy




Editor: acandra

Ampicillin

Ampicillin 500 mg



Deskripsi:
Ampisilina termasuk golongan penisilina semisintetik yang berasal dari inti penisilina yaitu asam 6-amino penisilinat (6-APA) dan merupakan antibiotik spektrum luas yang bersifat bakterisid. Secara klinis efektif terhadap kuman gram-positif yang peka terhadap penisilina G dan bermacam-macam kuman gram-negatif, diantaranya :
1.Kuman gram-positif seperti S. pneumoniae, enterokokus dan stafilokokus yang tidak menghasilkan penisilinase.
2.Kuman gram-negatif seperti gonokokus, H. influenzae, beberapa jenis E. coli, Shigella, Salmonella dan P. mirabilis.

Komposisi:
Tiap captab mengandung Ampisilina Trihidrat setara dengan Ampisilina Anhidrat 500 mg.

Dosis:
Untuk pemakaian oral dianjurkan diberikan; sampai 1 jam sebelum makan.
Cara pembuatan suspensi, dengan menambahkan air matang sebanyak 50 ml, kocok sampai serbuk homogen. Setelah rekonstitusi, suspensi tersebut harus digunakan dalam jangka waktu 7 hari.

Terapi oral;
Dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg :
Infeksi saluran pernafasan : 250 - 500 mg setiap 6 jam.
Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 500 mg setiap 6 jam.

Anak-anak dengan berat badan 20 kg atau kurang : 50 - 100 mg/kg BB sehari diberikan dalam dosis terbagi setiap 6 jam. Pada infeksi yang berat dianjurkan diberikan dosis yang lebih tinggi.

Dewasa dan anak-anak dengan berat badan lebih dari 20 kg:
Infeksi saluran pernafasan, kulit dan jaringan kulit : 250 - 500 mg setiap 6 jam.
Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 500 mg setiap 6 jam. Septikemia dan bakterial meningitis : 150 - 200 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 3 - 4 jam, diberikan secara i.v. selama 3 hari selanjutnya secara i.m.

Anak-anak dengan berat badan 20 kg atau kurang :
Infeksi saluran pernafasan, kulit dan jaringan kulit : 25 - 50 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 6 jam.

Infeksi saluran pencernaan, saluran kemih dan kelamin : 50 - 100 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 6 jam.

Septikemia dan bakterial meningitis : 100 - 200 mg/kg BB sehari dalam dosis terbagi setiap 3 - 4 jam, diberikan secara i.v. selama 3 hari selanjutnya secara i.m.

Bayi berusia 1 minggu atau kurang : 25 mg/kg BB secara i.m./i.v. setiap 8 - 12 jam.

Bayi berusia lebih dari 1 minggu : 25 mg/kg BB secara i.m./i.v. setiap 6 - 8 jam.

Indikasi:
Ampisilina digunakan untuk pengobatan : Infeksi saluran pernafasan,seperti pneumonia faringitis, bronkitis, laringitis. Infeksi saluran pencernaan, seperti higellosis, salmonellosis. Infeksi saluran kemih dan kelamin, seperti gonore (tanpa komplikasi), uretritis, sistitis, pielonefritis. Infeksi kulit dan jaringan kulit. Septikemia, meningitis.

Paracetamol 500 mg



Deskripsi:
Parasetamol adalah derivat p-aminofenol yang mempunyai sifat antipiretik / analgesik.
Sifat antipiretik disebabkan oleh gugus aminobenzen dan mekanismenya diduga berdasarkan efek sentral.

Sifat analgesik Parasetamol dapat menghilangkan rasa nyeri ringan sampai sedang. Sifat antiinflamasinya sangat lemah sehingga tidak digunakan sebagai antirematik. Pada penggunaan per oral Parasetamol diserap dengan cepat melalui saluran cerna.

Kadar maksimum dalam plasma dicapai dalam waktu 30 menit sampai 60 menit setelah pemberian. Parasetamol diekskresikan melalui ginjal, kurang dari 5% tanpa mengalami perubahan dan sebagian besar dalam bentuk terkonyugasi.

Komposisi:
Tiap tablet mengandung Parasetamol 500 mg.

Indikasi:
Sebagai antipiretik/analgesik, termasuk bagi pasien yang tidak tahan asetosal. Sebagai analgesik, misalnya untuk mengurangi rasa nyeri pada sakit kepala, sakit gigi, sakit waktu haid dan sakit pada otot. Serta menurunkan demam pada influenza dan setelah vaksinasi.

Dosis:
Dibawah 1 tahun:
�� - 1 sendok teh atau 60 – 120 mg, tiap 4 - 6 jam.

1 - 5 tahun: 
1 - 2 sendok teh atau 120 – 250 mg, tiap 4 - 6 jam.

6 - 12 tahun: 
2 - 4 sendok teh atau 250 – 500 mg, tiap 4 - 6 jam.

Diatas 12 tahun: 
� - 1 g tiap 4 jam, maksimum 4 g sehari.

Rabu, 09 Desember 2009

Amoxycillin 250 mg



Deskripsi:
Amoksisilina merupakan senyawa penisilina semi sintetik dengan aktivitas antibakteri spektrum luas yang bersifat bakterisid. Aktivitasnya mirip dengan ampisilina, efektif terhadap sebagian besar bakteri gram-positif dan beberapa gram-negatif yang patogen. Bakteri patogen yang sensitif terhadap amoksisilina adalah Staphylococci, Streptococci, Enterococci, S. pneumoniae, N. gonorrhoeae, H. influenzae, E. coli, dan P. mirabilis.
Amoksisilina kurang efektif terhadap spesies Shigella dan bakteri penghasil beta-laktamase.

Komposisi:
Tiap kapsul mengandung amoksisilina trihidrat setara dengan amoksisilina anhidrat 250 mg.

Indikasi:
Amoksisilina efektif terhadap penyakit :
Infeksi saluran pernafasan kronik dan akut: pneumonia, faringitis (tidak untuk faringitis gonore), bronkitis, laringitis.
Infeksi saluran cerna: disentri basiler.
Infeksi saluran kemih : gonore tidak terkomplikasi, uretritis, sistitis, pielonefritis.
Infeksi lain : septikemia, endokarditis.

Dosis:
Dosis amoksisilina disesuaikan dengan jenis dan beratnya infeksi.

Anak dengan berat badan kurang dari 20 kg : 20 - 40 mg/kg berat badan sehari, terbagi dalam 3 dosis.

Dewasa atau anak dengan berat badan lebih dari 20 kg : 250 - 500 mg sehari, sebelum makan.

Gonore yang tidak terkomplikasi: amoksisilina 3 gram dengan probenesid 1 gram sebagai dosis tunggal.

Awas Tertipu Herbal Palsu Campur Viagra!


JAKARTA, KOMPAS.com — Kaum Adam yang rajin memburu produk herbal untuk obat kuat sebaiknya waspada. Kini banyak beredar produk herbal palsu yang sebenarnya dicampur dengan obat kimia termasuk sildenafil sitrat yang merupakan bahan dasar Viagra.

Ketua Asosiasi Seksologi Indonesia Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, Sp And, menyatakan, hasil uji klinis yang dilakukannya menemukan banyak sekali produk herbal palsu termasuk untuk obat disfungsi ereksi yang dicampur antara lain sildenafil. Bahkan, para dokter pun tidak tahu kalau obat herbal ini ternyata dicampur.

"Saya berpengalaman mengadakan uji klinis tentang obat-obatan herbal itu. Ternyata semua produk herbal yang saya teliti itu tidak murni herbal, tetapi dicampur dengan antara lain sildenafil sitrat. Tentu saja efeknya bagus, karena dicampur viagra," ujar Prof Wimpie dalam peluncuran program Maximizing You: 10 Years of MagniVicent Satisfaction yang diprakarsai PT Pfizer Indonesia di Jakarta, Selasa (8/12).

Namun, Wimpie mengingatkan akan risiko dan bahaya herbal palsu ini terhadap kesehatan. Apalagi, herbal selama ini diketahui masyarakat sebagai produk obat bebas yang tidak menimbulkan efek samping, walaupun ini anggapan adalah salah.

"Karena diiklankan sebagai herbal, maka masyarakat akan mengonsumsi seenaknya. Toh dianggapnya tidak akan ada efek samping. Padahal, sudah dicampur dengan obat yang sudah ada aturan pemakaiannya. Jelas ini akan berisiko dan membahayakan," ungkap pakar dari Universitas Udayana Bali ini.

Di Singapura, misalnya, lanjut Prof Wimpie, ada laporan kasus penggunaan obat herbal palsu untuk disfungsi ereksi (DE). Obat palsu ini membahayakan karena dicampur dengan bahan obat diabetes. "Bayangkan kalau ini dikonsumsi orang normal, ini tentu bisa menurunkan gula darah dan menyebabkan kematian," ujar Wimpie.

Ia juga memperingatkan kepada para pria untuk tidak percaya obat herbal untuk impotensi karena hingga saat ini belum ditemukan obat herbal yang terbukti efektif mampu mengatasi masalah disfungsi ereksi atau impotensi. Kalaupun ada yang mengklaim, herbal tersebut tidak murni alias dicampur obat kimia.

Wah... 515 Zat Kimia Dipakai di Kulit Wanita

KOMPAS.com — Kulit halus, bersih, dan bebas noda merupakan hal yang penting untuk kecantikan. Namun, apakah ini berarti kita harus memakai belasan produk kosmetik yang berderet-deret di meja rias setiap hari?


Sebuah polling yang dilakukan terhadap 2.016 perempuanInggris mengungkapkan, rata-rata perempuan menggunakan 515 jenis bahan kimia setiap harinya. Zat-zat kimia itu didapatkan dari berbagai produk kecantikan yang dipakai, mulai dari pembersih, pelembab, deodoran, lipstik, hingga parfum.

Lebih dari sepertiga wanita yang disurvei mengatakan bahwa mereka tak begitu peduli pada kandungan bahan-bahan yang terdapat dalam kosmetik yang dipakai. Padahal, sebagai contoh, sebuah produk pelembab kulit mengandung lebih dari 30 jenis bahan kimia atau parfum yang mengandung 400 jenis bahan kimia.

Bila poling ini dilakukan di Indonesia, hasilnya mungkin tak akan jauh berbeda. Pasalnya, kebutuhan untuk tampil cantik dan mempertahankan keindahan kulit kini telah jadi kebutuhan wanita di mana pun mereka berada.

"Wanita di era modern ini menjadi sangat peduli pada penampilan. Peralatan dandan mereka pun mengalami perubahan sangat pesat dalam beberapa tahun. Bila sebelumnya wajah cukup dibersihkan, maka kini ada berbagai jenis krim perawatan yang dipakai," kata salah satu peneliti.

Kosmetik generasi terbaru diketahui mengandung lebih banyak bahan kimia aktif, seiring dengan kemajuan teknologi di bidang kecantikan dan berbagai manfaat ekstra yang dicari konsumen. Bila di masa lalu seorang wanita merasa sudah cukup menggunakan krim anti-kerut, maka kini belum lengkap jika mereka belum memakai krim khusus mata untuk mengobati masalah kantong mata, misalnya.


Susu Plus Cemilan, Solusi Tidur Nyenyak

KOMPAS.com - JIKA semasa kecil, ibu Anda sering memberi segelas susu hangat sebelum tidur malam, ia memang mengerti apa yang Anda butuhkan . Susu merupakan minuman yang kaya nutrisi dan akan membuat Anda tidur lebih nyenyak dan tenang.

Menurut spesialis kesehatan umum dari Mayo Clinic Kenneth Berge, M.D, susu dan produk turunannya memang bisa dijadikan solusi dalam membantu Anda tidur nyenyak. Susu adalah salah satu sumber terbaik tryptophan, sejenis asam amino yang akan diubah tubuh menjadi dua jenis hormon yang membantu tidur yakni melatonin dan serotonin. Jenis makanan lain yang mengandung tryptophan adalah oat, pisang, daging unggas dan kacang.

Untuk membantu serta memperbesar peluang tidur nyenyak, Kenneth Berge juga menyarankan untuk mengonsumsi cemilan ringan dan sehat dengan komposisi terbesar karbohidrat dan sedikit protein. Kombinasi karbohidrat tinggi dan sedikit protei ini diyakini akan meningkatkan kemampuan tryptophan pada otak Anda, yang tentu membantu menghasilkan lebih banyak melatonin dan serotonin.

Berikut adalah contoh cemilan sehat yang membantu tidur :
* Semangkuk kecil oatmeal atau sereal dengan susu rendah lemak
* Yogurt dengan granola sprinkled
* Setengah porsi bagel atau crackers dengan selai kacang , 1 ons keju atau selembar deli turkey
* Irisan apel dengan 1 ons keju

Hindarilah terlalu banyak memakan protein sebelum waktu tidur. Makanan yang kaya protein juga mengandung tyrosine, asal amino yang merangsang aktivtas otak.

Makanan yang harus dihindari jelang tidur :
* Makanan berat dan gurih, terutama jika Anda rentan terhadap heatburn atau nyeri ulu hati dan kepanasan seperti ditusuk-tusuk. Makan terlalu banyak juga bisa membuat Anda tidak nyaman secara fisik ketika tidur.
* Jangan banyak minum. Memasukkan banyak cairan ke dalam tubuh sebelum tidur akan membuat Anda bangun dan terjaga berulang kali karena harus ke kamar kecil .
* Alkohol. Meskipun awalnya akan membuat Anda ngantuk , alkohol dapat menyebabkan tidur tidak nyenyak dan membuat Anda terjaga.
* Kafein. Layaknya stimulan, kafein meningkatkan aktivitas sistem syaraf Anda yang menyebabkan Anda justru sulit tidur.

Sejarah PIO

Ukm  PIO unsoed ini singkatan dari unit kegiatan mahasiswa pelayanan informasi obat. ukm pio ini merupakan wadah mahasiswa farmasi berlatih dan mencari pengetahuan mengenai informasi obat yang terkini dan menyampaikannya pada masyarakat luas. ukm ini sangat penting bagi mahasiswa farmasi karena informasi obat adalah ujung tanduk dari seorang apoteker, dan bermanfaat untuk bidang akademik! karena banyak sekali mata kuliah yang berkaitan dengan info-info yang kita dapat dalam ukm pio ini.

ukm pio ini terbentuk, dengan dukungan dari dosen dan jurusan maka dibentuklah tim konseptor PIO dari angkatan 2005, tim konseptor antara lain : triyadi hendra wijaya, yeni kurnia prihandini, yuliarfi dwi putranti, asfi hani, erza genatrika, dan okta rosmaliantini. mereka merancang ukm pio ini dari nol hingga AD-ART dibentuk. dan akhirnya pada tanggal 14 september 2008 PIO resmi dibentuk.

didalam ukm PIO terdiri dari 4 bidang yaitu : Bidang Informasi Obat, Bidang Publikasi, Bidang Riset, Bidang Pendidikan dan Pelatihan.