Sabtu, 05 September 2015

Perkembangan Metformin Dalam Dunia Farmasi

Metformin adalah salah satu pilihan obat yang digunakan untuk penderita diabetes. Metformin memiliki keunggulan yaitu dapat digunakan untuk pasien diabetes dengan berat badan normal atau berat badan lebih. Hasil yang terlihat sama baiknya, namun dibandingkan dengan pasien obesitas, penggunaan metformin sebagai terapi tunggal pada pasien nonobesitas ini ternyata dapat mengendalikan diabetes lebih lama tanpa terjadi penurunan berat badan yang bermakna.

Beberapa keunggulan lain Metformin:
1. Menurunkan resistensi insulin
2. Menurunkan kadar glukosa darah
3. Menekan glukoneogenesis
4. Memperbaiki fungsi diastolik jantung
5. Perbaikan profil lipid
6. Menurunkan stres oksidatif
7. Memperbaiki relaksasi pembuluh darah
8. Perbaikan status hemostasis darah yang cenderung ke kondisi pro-trombosis
9. Menurunkan proses inflamasi pada endotel pembuluh darah
10. Menurunkan pembentukan advance glycation end-products (AGE)

Metformin dapat menurunkan konsentrasi HbA1c sebesar 1%-1,5%, setara dengan antidiabetik oral golongan sulfonilurea. Perlu teman-teman ketahui juga Metformin dapat menurunkan risiko kematian sampai 36%, dan menurunkan risiko kejadian infark miokardia sebesar 39%. Hal tersebut karena golongan metformin merupakan antidiabetik oral satu-satunya yang mempunyai efek protektif langsung pada jantung. Gagal jantung merupakan salah satu kontraindikasi penggunaan metformin pada penderita diabetes karena dikhawatirkan terjadinya komplikasi laktat asidosis. Namun kasus tersebut jarang terjadi, dalam penelitian yang dilakukan oleh Eurich memperlihatkan keunggulan penggunaan metformin pada pasien diabetes tipe 2 yang disertai gagal jantung, tanpa disertai adanya komplikasi asidosis laktat. Hasil penelitian Eurich ini memperlihatkan penggunaan metformin dapat menurunkan angka mortalitas dan morbiditas secara bermakna jika dibandingkan dengan antidiabetik golongan sulfonilurea pada pasien diabetes tipe 2 yang disertai dengan gagal jantung.

Kasus terbaru menjelaskan, terdapat penggunaan Metformin secara konvensional yang mengharuskan pemberian metformin 2 sampai 3 kali dalam sehari dan juga harus minum beberapa jenis obat lain untuk mengurangi efek samping dari penggunaan Metformin ini. Beberapa keluhan gejala gastrointestinal yang sering dilaporkan sebagai efek samping penggunaan metformin dalam pengobatan diabetes antara lain: diare, nausea, dispepsia, abdominal pain, konstipasi, muntah, kembung, perubahan pola konsistensi feses, dan darah pada feses. Namun, efek samping pada saluran gastrointestinal ini, akan membaik setelah metformin dihentikan.

Hal tersebut membuat para ahli mengembangkan pembuatan Metformin dengan tujuan meningkatkan kepatuhan dan mengurangi efek samping yang sering terjadi, maka dihasilkan temuan baru yakni metformin extended-release (XR), di mana metformin ini di buat dengan sistem Gel Shield Diffusion System, sehingga metformin dapat diminum hanya satu kali saja dalam sehari dengan efek samping yang lebih minimal. 

Beberapa informasi tambahan bagi penderita diabetes jika akan mengkonsumsi obat ini, kami akan memberikan strategi-strategi penggunaan Metformin :
1. Penggunaan metformin dimulai dengan dosis kecil (500 mg perhari) yang diberikan satu atau dua kali sehari pada saat makan pagi atau malam
2. Setelah 5-7 hari, jika tidak ada efek samping pada gastrointestinal, dosis dapat ditingkatkan sampai 850 atau 1.000 mg sebelum makan pagi atau makan malam.
3. Jika timbul efek samping obat pada saluran pencernaan, dosis obat dapat diturunkan pada dosis sebelumnya.
4. Dosis efektif maksimal biasanya 850 mg, 2 kali sehari, akan lebih baik lagi kalau dinaikan dosisnya sampai 3.000 mg sehari.
5. Untuk mengurangi beban pembiayaan, gunakan obat generik pada saat pertama kali.
6. Formulasi metformin dengan masa kerja panjang saat ini sudah banyak beredar di pasaran.



SEMOGA BERMANFAAT ^^

Sumber : Em Yunir, 2008, Perkembangan Terkini Metformin Sebagai Obat Anti Diabetik Oral, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia UPF Penyakit Dalam, RS Marzoeki Mahdi, Bogor.