Senin, 27 Mei 2013

Teknologi Nano Untuk Dunia Farmasi



Perkembangan industri farmasi yang menggunakan teknologi nano pada saat sekarang ini sudah tumbuh demikian  pesat. Di dunia farmasi, teknologi nano bisa berperan dalam  meningkatkan  kualitas produksi dan keamanan (safety performance).
Produk berteknologi nano akan lebih cepat diserap dibandingkan produk yang tidak menggunakan teknologi tersebut,” kata Heny Rachmawati, pakar teknologi nano Institut Teknologi Bandung.
 


 Teknologi nano dapat digunakan dalam dunia farmasi karena akan membantu kelarutan, stabilitas, dan kemapuan penyerapan” kata Heny. Dalam kondisi ini, teknologi nano dapat mengambil peran. BP POM sendiri  sangat ketat dalam melakukan pengawasan terhadap produk yang menggunakan teknologi nano. Di Indonesia, teknologi nano sendiri baru berkembang sekitar lima tahun terakhir. “Kalau Indonesia tidak memperdalam teknologi nano, maka industri kita termasuk yang tertinggal,” ucapnya.
Teknologi nano merupakan cabang ilmu pengetahuan yang berkembang begitu pesat terutama dalam 10 tahun terakhir ini. Dalam konteks produk farmasi dan obat, ukuran partikel nano akan meningkatkan sifat kelarutan obat, transportasi dan pelepasan senyawa aktif yang terkontrol serta memperbaiki stabilitas obat yang bersangkutan.
Pemanfatan teknologi nano dalam produk farmasi dapat menekan biaya dan efek toksik suatu obat pada dosis terapinya. Pihak industri juga berkeinginan adanya informasi dan data base tentang hasil riset dan produk – produk teknologi nano dari institusi riset dalam negeri yang bisa diaplikasikan secara cepat.
Sementara itu, Ibu Retno dari BPOM menekankan akan pentingnya penyusunan pedoman maupun standar uji mutu produk-produk farmasi dan obat-obatan yang diklaim merupakan produk teknologi nano.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar