Selasa, 10 September 2013

Langkah Pertama Atasi Keracunan

Perkembangan industri yang menghasilkan bahan/produk berbahaya dapat menimbulkan peningkatan penggunaan bahan berbahaya baik di lingkunagan rumah tangga maupun tempat lainnya. Kecendurangan penggunaan beraneka ragam bahan berbahaya di rumah tangga dan insdustri serta penggunaan pestisisda di bidang pertanian dapat menyebabkan kemungkinan keracunaan akibat bahan-bahan tersebut.

Vaksin HPV Cegah Risiko Kanker Serviks



Selama periode 2011 - 2013, data histopatologik Dirjen Pelayanan Medik Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI menyebutkan, sebanyak 26.169 wanita Indonesia terkena kanker serviks yang sebagian besar diderita wanita berusia 45-54 tahun. Di Indonesia, studi Kemkes memperkirakan, seorang perempuan meninggal akibat kanker serviks setiap satu jam. Angka ini meningkat menjadi dua perempuan setiap jamnya di wilayah Jakarta. Kanker serviks tercatat sebagai peringkat ketiga penyakit tidak menular pemicu kematian di Jakarta (Dinkes Jakarta, 2013).

Rabu, 17 Juli 2013

SKIZOFRENIA

Skizofrenia adalah gangguan kejiwaan atau kondisi medis yang mempengaruhi fungsi otak manusia dan mempengaruhi fungsi normal kognitif, emosional dan tingkah laku.
Gangguan Skizofrenia umumnya ditandai oleh :

Senin, 27 Mei 2013

Teknologi Nano Untuk Dunia Farmasi



Perkembangan industri farmasi yang menggunakan teknologi nano pada saat sekarang ini sudah tumbuh demikian  pesat. Di dunia farmasi, teknologi nano bisa berperan dalam  meningkatkan  kualitas produksi dan keamanan (safety performance).
Produk berteknologi nano akan lebih cepat diserap dibandingkan produk yang tidak menggunakan teknologi tersebut,” kata Heny Rachmawati, pakar teknologi nano Institut Teknologi Bandung.
 

Minggu, 05 Mei 2013

EKSPRESSO PIO UNSOED

            Sabtu, 6 April 2013 PIO UNSOED mengadakan acara EKSPRESSO untuk seluruh anggotanya dengan tujuan menciptakan keharmonisan antar anggota yang sebagian merupakan anggota baru dengan anggota lama. Dimana anggota tersebut nantinya akan saling bekerjasama membawa PIO dalam setahun mendatang, sehingga perlu saling mengenal dan mengakrabkan diri satu sama lain. Satu hal yang tidak kalah penting, kegiatan ini yaitu untuk saling mengenal bidang-bidang dalam PIO beserta seluruh program kerja dari masing-masing bidang.

Sabtu, 30 Maret 2013

Agar Terhindar dari Obat Palsu



Masih banyaknya obat palsu yang beredar di pasaran membuat konsumen harus lebih jeli membedakan mana obat yang layak konsumsi atau tidak.

Kepala Pusat Informasi Obat dan Makanan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Reri Indriani mengatakan, secara kasat mata obat palsu memang sulit dibeadakan dari obat asli. Metode terbaik adalah melalui uji laboratorium. Karena itu cara paling sederhana untuk mencegah konsumsi obat palsu adalah membeli di apotek yang terpercaya.

"Untuk menghentikan peredaran obat palsu juga dibutuhkan pengurangan permintaan dari obat palsu sendiri. Masyarakat harus lebih cerdas dan kritis," katanya.

Obat palsu berasal dari limbah obat yang sudah kadaluarsa. Selain tidak akan mengobati penyakit, obat-obatan tersebut justru meracuni tubuh, bahkan menyebabkan kematian.

Dalam acara BPOM Sahabat Ibu yang bertajuk "STOP: Supaya Terhindar (dari) Obat Palsu" di Jakarta, Selasa (28/3/2013), Reri memberikan kiat agar terhindar dari obat palsu.

  1. Belilah obat di tempat penjualan resmi. Obat keras hanya bisa didapatkan di apotek dengan menggunakan resep dokter, sedangkan obat bebas dan obat bebas terbatas dapat dibeli di apotek dan toko obat berizin.
  2. Periksa label yang tercantum pada kemasan obat, yang meliputi nomor izin edar obat yang terdiri dari 15 digit, nama obat, nama dan alamat produsen, serta tanggal kadaluarsa produk.
  3.  Periksa kemasan obat dengan teliti. Obat harus tersegel dengan baik, warna dan tulisan pada kemasan masih baik, tidak luntur ataupun cacat lainnya.
  4. Sampaikan kepada dokter apabila tidak memberikan efek terapi yang diharapkan atau tidak ada kemajuan setelah mengonsumsi obat.