Selasa, 10 September 2013

Langkah Pertama Atasi Keracunan

Perkembangan industri yang menghasilkan bahan/produk berbahaya dapat menimbulkan peningkatan penggunaan bahan berbahaya baik di lingkunagan rumah tangga maupun tempat lainnya. Kecendurangan penggunaan beraneka ragam bahan berbahaya di rumah tangga dan insdustri serta penggunaan pestisisda di bidang pertanian dapat menyebabkan kemungkinan keracunaan akibat bahan-bahan tersebut.

Gejala keracunan secara umum
Keracunan adalah masuknya zt racun ke dalam tubuh baik melalui saluran cerna, saluran nafas, melalui kulit atau mukosa, dan masuk ke dalam darah melalui suntikan, yang daat menimbulkan masalahh kesehatan atau bahkan kematian. Tanda dan gejala yang dapat muncul, antara lain:
  1. Luka bakar atau kemerahan di sekitar mulut dan bibir akibat menela racun
  2. Nafas berbau bahan kimia, misalnya pada keracunan bensin atau cat.
  3. Timbul bercak atau bahan pada tubuh korban, baik pada pakaian, furnitur, lantai, atau objek di sekitr korban.
  4. Tempat obat yang telah kosong atau adanya tablet/pil yang berserakan.
  5. Muntah, sulit bernafas, rasa kantuk yang berat, kebingungan, atau gejala laian yang tidak diharapkan.
Tindakan saat terjadi keracunan
Penolong hendaknya:
  • Tenang dan tidak panik
  • Mencari bekas wadah bahan beracun yang dicurigai
  • Tidak memberi makan atau minum sebelum mendapatkan nasehat dari dokter atau Sentra Informasi Keraunan
  • hubungi segera Sentra Informasi Keracunan untuk mendapatkan informasi
  • segera bawa ke dokter/fasilitas kesehatan terdekat

Langkah pertolongan pertama bila terpapar bahan melalui: 

1.Terhirup
  • Pindahkan/jauhkan korban dari area paparan ke udara segar
  • Berikan oksigen jika paien mengalami kesulita bernafas
2. Kontak kulit (termasuk rambut dan kuku)
  • Lepaskan pakaian, arloji, dan sepatu yang terkontaminasi bahan kimia atau muntahannya, lalu simpan dalam wadah/plastik tertutup.
  • Cuci segera bahan kulit yang terkena dengan air mengalir atau deterjan lembut bilas dengan air yang minimal 15-20 menit sehingga tidak ada lagi bahan kimia yang tertinggal.
  • Keringkan dengan handuk yang kering dan lembut.
  • Jika tidak ada air, seka kulit dan rambut pasien dengan kain atau kertas secara lembut dan jangan di gosok.
3. Kontak dengan mata
  • Segera cuci mata dengan ar yang banyak atau larutan garam fisiologis (nacl 0.9%) sekurangnya 1 liter untuk setiap mata.
  • Buka kelopak mata sesekali sambil membilas sehingga tidak tersisa bahan kimia(miniml 30 menit)
4. Tertelan
  • Pertolongan pertama tergantung penyebab keracunannya. Lakukan rangsang muntah jika pasien dalam keadaan sadar dan janagan dilakukan untuk penyebab keracunan di bawah ini
  • ·         Pestisisda
Ø  Jangan rangsang muntah
Ø  Berikan arang aktif, misalnya Norit.
Dewasa: 25-100 gr; anak-anak < 1 tahun: 10-25 gr, 1-12 tahun25-50 gr, >13 tahun: 25-100 gr
  • ·         Bahan yang korosif (peembersih keramik, pembersih saluran)
Ø  Jangan rangsang muntah
Ø  Segera berikan air minum/susu, kecuali pasien dalam keadaan tidak sadar, kejang, dan tidak dapat menela. Dewasa maks 250 ml sekali minum, anak-anak maks 100 ml.
  • ·         Hidrokarbon (misal: minyak tanah)
Ø  Jangan rangsang muntah
Ø  Bila terjadi muntah, posisikan kepala lebih rendah daripada panggul untuk menghindari aspirasi.
Ø  Tidak disarakan pemberian karbon aktif secara oral karena dikhawatirkan dapat menigkatkan risiko terjadinya muntah dan aspirasi paru
Perhatian!
Jika terjadi kasus keracunan segera bawa korban ke dokter/rumah sakit/puskemas/fasilitas kesehatan terdekat. Terhadap penderita yang tidak sadar dan kejang-kejang, jangan dilakukan rangsang muntah dan jangan memberikan air susu untuk diminum

sumber: Sentra Informasi Keracunan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar